SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
"
Siklus Pengeluaran "
Nama : Dea
Itsna Mufliha
NPM : 12320001
Fakultas : Ekonomi
Kelas : Akuntansi S-1 Sore
Universitas Tama Jagakarsa
JL. T.B. SIMATUPANG NO. 152
TANJUNG BARAT, JAKARTA SELATAN
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “ Siklus Pengeluaran”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Sistem Informasi Akuntansi.
Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantan semua
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Sakeus Tarigan, S.E, M.M selaku dosen yang telah membimbing dalam mata kuliah ini serta
masukan-masukan yang bermanfaat dari teman-teman.
Tak ada gading yang
tak retak, begitulah kata pepatah. Penulis juga menyadari bahwa terdapat banyak
kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki dikemudian. Semoga makalah ini
dapat memberi manfaat yang berkelanjutan bagi pembaca ataupun penulis.
Terima kasih.
Jakarta, 12 Desember 2014
Penulis
BAB I
Pendahuluan
1.1.
Latarbelakang
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kelancaran suatu
perusahaan yang mengarahkan kegiatan sehari-hari suatu perusahaan serta
membantu dalam mengambil suatu keputusan. Kerangka kerja yang tersktruktur yang lebih dikenal sebagai Sistem
Informasi merupakan sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan di distribusikan kepada para pemakai, sehingga
dalam hal ini sistem informasi sudah seharusnya mendapat perhatian yang
diperlukan agar perusahaan dapat tetap berjalan secara efisien dan efektif.
Sistem informasi akan cenderung makin meluas dan kompleks jika perusahaan
bertumbuh semakin besar. Dengan adanya sarana ini, maka pimpinan dalam
perusahaan dapat memadukan segala kegiatan usahanya, dan mengelola
perusahaannya seefektif mungkin.
Dalam melakukan kegiatan sehari–hari, perusahaan memerlukan berbagai aktiva
atau perangkat, barang atau supplies dan jasa yang berasal dari pihak atau
perusahaan lain. Untuk memperoleh barang atau jasa dari pihak lain, perusahaan
perlu memiliki siklus pengeluaran. Di dalam siklus pengeluaran ini terdapat berbagai keputusan penting yang diambil oleh manajemen, misalnya adalah
banyaknya unit barang yang harus dibeli, pemilihan pemasok yang baik, penentuan
waktu pembayaran agar perusahaan mendapat potongan penjualan yang
menguntungkan, dan penentuan waktu pembelian. Apabila manajemen
salah dalam membuat keputusan –keputusan tersebut, perusahaan akan mudah
mengalami kerugian karena siklus pengeluaran merupakan siklus yang mengharuskan
perusahaan untuk mengeluarkan uang kas kepada pihak lain.
Siklus
pengeluaran juga digunakan oleh perusahaan untuk menjaga hubungan baik dengan
para pemasok, karena harga murah saja dan kualitas bagus saja tidak menjadi
jaminan lancarnya kegiatan perusahaan, tetapi diperlukan juga hubungan baik
dengan para pemasok. Dengan adanya hubungan baik, perusahaan dapat membeli
barang dengan lebih percaya pada kuliatas dan lebih yakin dengan kecukupan
barang yang dibutuhkan perusahaan. Tanpa hubungan baik, bisa jadi perusahaan
mendapat harga murah dan barangnya relatif baik, tapi mungkin tidak dapat
dijamin kapan barang tersebut ada persediaannya.
Demikian
juga dengan pembelian barang atau supplies, perusahaan harus memperhitungkan ketersediaan barang di pemasok,
harga beli dan biaya pembelian yang paling ekonomis serta waktu penyimpanan
yang tidak terlalu lama sehingga barang tidak rusak. Hal ini juga harus ditangani
dengan baik oleh siklus pengeluaran. Pada bab ini
juga, kita mempelajari tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran ;
memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis, menyimpan dan
mengatur data untuk mendukung pengembilan keputusan, serta menyediakan fungsi
pengendalian untuk memastikan keandalan data dan penjagaan atas sumber daya
organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana penjelasan Siklus
Pengeluaran dalam proses SIA ?
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup
penelitian ini dibatasi dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Lingkup siklus pengeluaran di Garnis Silver andPlated meliputi, penerimaan
pesanan pelanggan, pemesanan barang, penerimaan barang pesanan, serta retur
pembelian barang pesanan.
2. Kriteria sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran yang tepat
yaitu informasi harus akurat, relevan, dan tepat waktu. Hal ini dicerminkan
oleh desain produk yang jelas, produk yang dikerjakan pihak luar sesuai dengan desain
yang dimaksud, jumlah produk yang dikerjakan pihak luar sesuai dengan jumlah
pesanan, waktu pengerjaan barang pesanan.
1.4 Manfaat dan Tujuan
Untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan
sebelumnya baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, pemimpin
perusahaan dalam hal ini juga pemilik perusahaan merasakan masih adanya
kekurangan-kekurangan terhadap struktur pengawasan intern yang berkaitan dengan
siklus pengawasan baik yang menyangkut pendapatan maupun pengeluaran, sehingga
informasi mengenai adanya kebocoran-kebocoran diketahui setelah berjalan sekian
lama atau dengan kata lain informasi tentang kebocoran-kebocoran dalam
perusahaan terlambat diketahui.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana siklus pengeluaran dalam sebuah perusahaan. Siklus pengeluaran ini
sendiri berfungsi untuk mengonversi kas perusahaan ke materi fisik dari sumber
daya manusia yang diperlukan untuk menjalankan bisnis. Kebanyakan entitas
bisnis beroperasi dengan cara kredit dan tidak membayar sumber daya hingga saat
memperolehnya. Waktu jeda antara berbagai kegiatan ini memisahkan proses
perolehan kedalam dua tahap:
- Tahap fisik, melibatkan pemerolehan
sumber daya, dan
- Tahap
financial, melibatkan pengeluaran kas.
Untuk kemudahan, dua tahap ini diperlakukan sebagai transaksi yang terpisah
dan yang diproses melalui subsistem yang terpisah. Tujuan audit penggajian dan
kepegawaian yaitu untuk mengevaluasi saldo akun yang mempengruhi siklus itu. Akun yang terkait dengan siklus ini adalah
sebagai berikut:
- Kas di Bank
- Gaji, Upah, Bonus dan Komisi yang masih harus dibayar
- Pemotongan pajak
penghasilan dan potongan lainnya
- Beban gaji nyang
masih harus dibayar
- Biaya tenaga kerja langsung
- Biaya pajak daftar gaji
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Siklus Pengeluaran
(Menurut
Marshall B Roomney):
Siklus
pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data
terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan
utama dalam sistem pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh
dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan
organisasi untuk berfungsi.
Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure
cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data
terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.
Siklus
pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelian
bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk
mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan
order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.
2.2 Fungsi dan Tujuan
Tiga fungsi dasar SIA dalam siklus pengeluaran:
ü Memperoleh dan memproses data mengenai berbagai aktivitas bisnis
ü Menyimpan dan mengatur data untuk mendukung pengambilan keputusan
ü Menyediakan fungsi pengendalian untuk memastikan keandalan data
dan penjagaan atas sumber daya organisasi
Fungsi dari Siklus
Pengeluaran itu sendiri terdiri dari :
1. Mengetahui kebutuhan akan barang tersebut
2. Menempatkan Pesanan, Menerima dan menyimpan barang
3. Memastikan validitas kewajiban pembayaran
4. Menyiapkan pengeluaran kas
5. Mengelola utang usaha
6. Memposkan transaksi ke dalam buku besar umum
7. Menyiapkan laporan keuangan dan laporan manajemen yang diperlukan
Tujuan
utama dari siklus pengeluaran ini adalah untuk mempermudah pertukaran kas
dengan para pemasok untuk barang dan jasa yang dibutuhkan dimana tujuan khusus
yang terkandung didalamnya meliputi :
1. Memastikan bahwa seluruh barang dan jasa dipesan sesuai keperluan
2. Menerima seluruh barang yang dipesan dan menverifikasi bahwa
barang tersebut adalah valid dan benar
3. Menjaga barang tersebut sampai dibutuhkan
4. Memastikan bahwa faktur yang berhubungan dengan barang dan jasa
adalah valid dan benar
5. Mencatat dan mengklasifikasikan pengeluaran secara cepat dan tepat
6. Memposkan kewajiban dan pengeluaran kas ke dalam perkiraan pemasok
yang tepat di dalam buku besar utang usaha
7. Memastikan bahwa seluruh pengeluara kas berhubungan dengan
pengealuran yang sudah diotorisasi
8. Menyiapkan seluruh dokumen dan laporan manajerial yang diperlukan
yang berhubungan dengan barang atau jasa yang diperoleh
2.3 Aktivitas Dalam Siklus Pengeluaran
Ada
lima Aktivitas dasar dalam siklus pengeluaran (Gelinas 1998:474) yaitu sebagai
berikut :
1. Aktivitas permintaan pembelian barang atas kebutuhan barang dan
jasa.
2. Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli
3. Aktivitas penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli
4. Aktivitas persetujuan faktur dari supplier
5. Aktivitas pembayaran atas pembelian barang dan jasa
2.3.1
Aktivitas Permintaan Pembelian Barang dan Jasa
Aktivtas
permintaan pembelian barang dan jasa dilakukan dengna menggunakan dokumen Purchase Requisition. Dokumen ini berisi daftar
pemesanan yang, meliputi tujuan pengiriman barang, tanggal pemesanan, nama dan
jenis barang dan kuantitas pemesanan. Prosedurnya adalah tiap-tiap departemen
diperbolehkan mengisi dokumen Purchase Requisition atas persetujuan dari manajernya. Setelah itu dokumen Purchase Requisitiondiserahkan ke departemen
pembelian barang untuk dipesankan.
Hal ini
dilakukan agar kebutuhan tiap-tiap departemen dapat terpenuhi dan juga
merupakan pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi penggandaan
pemesanan barang ke supplier.
2.3.2
Aktivitas pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli
Aktivitas
pemesanan barang dan jasa yang akan dibeli dilakukan dengan menggunakan dokumen Purchase Order. Dokumen ini berisi tentang
permintaan atas barang dan jasa ke Supplier sekaligus pengirimannya. Prosedurnya adalah departemen pembelian
barang mencari supplier dari beberapa supplier yang ada yang memiliki harga
terendah, kualitas barang dan jasa yang terbaik dan sistem pengiriman yang
tepat, depertemen pembelian akan melakukan pemesanan dengan mengirimkan Purchase Order. Hal ini juga merupakan
pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang dibeli sesuai dengan barang
dan jas yang dipesan oleh departemen yang mengajukan dokumen Purchase Requisition.
2.3.3
Aktivitas Penerimaan Barang dan Jasa
Aktivitas
penerimaan barang dan jasa yang telah dibeli dilakukan dengan menggunakan
dokumen Receiving Report. Dokumen ini berisi tentang
pengakuan penerimaan barang dan jasa, yang meliputi tanggal diterimanya barang,
jenis dan kuantitas barang yang telah diterima, asal pengiriman (Supplier),
dan nomor Purchase Order.
Pada
aktivitas ini dilakukan pencocokan Faktur dengan Purchase Order dengan tujuan untuk mengetahui
apakah barang yang diterima telah sesuai dengan yang dikirim melebihi kuantitas
yang dipesan, atau bahkan telah terjadi salah pengiriman, maka barang yang
bersangkutan akan langsung dikembalikan kepada Supplier yang bersangkutan. Pada
aktivitas ini juga mungkin dilakukan adanya retur/pengembalian atas barang yang
rusak saat diterima.
Setelah
itu, Bagian gudang akan membuat dokumen Receive Reportuntuk mengakui pertambahan
persediaan di gudang berdasarkan faktur. Dalam hal mengakui pertambahan
persediaan digudang berdasarkan Faktur. Dalam hal ini, hanya barang-barang yang
terdapat dalam Purchase Order saja yang boleh diakui, sedangkan yang tidak sesuai langsung
dikembalikan. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui
barang apa saja yang telah diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.
2.3.4
Aktivitas Persetujuan Faktur dari Supplier
Aktivitas
persetujuan dari Supplier dalam rangka pembayaran atas pembelian. Dilakukan dengan
menggunakan dokumen Voucher Package. Dokumen ini berisi tanggal pembuatannya, tanggal pemmbayaran,
serta jumlah harga barang dan jasa yang telah diterima berdasarkan Source Document yang ada meliputi Faktur, Purchase Order, dan Receiving Report.
Pada
aktivitas ini dilakukan pencocokan Receiving Report denganPurchase Order dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua barang yang dipesan
sedah diterima/dikirim semua. Kemudian dibuatlah Voucher Packageuntuk memastikan jumlah harga
yang harus dibayar kepada Supplier. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui
berapa jumlah yang harus dibayar sesuai dengan jumlah barang yang telah
diterima sesuai dengan kenyataannya
2.3.5
Aktivitas Pembayaran Atas Pembelian Barang dan Jasa
Aktivitas
pembayaran atas pembelian barang dan jasa yang telah dilakukan dengan
menggunakan dokumen pengeluaran kas. Dokumen ini berisi tanggal pembayarann,
jumlah harga yang harus dibayar, beserta nomor Faktur. Pada saat jatuh tempo
pembayaran, pihak Supplier akan mengih perusahaan sesuai dengan dokumen voucher Package. Hal ini merupakan pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui jumlah
pengeluaran kas perusahaan
2.4 Pemrosesan dan Bagan Arus (Flowchart) Siklus Pengeluaran
Siklus Pengeluaran yang akan dibahas dibawah ini terbagi atas :
1. Sistem Pembelian
2. Sistem Pengeluaran Kas
3. Sistem Pembayaran Gaji
4. Sistem Aktiva Tetap
2.4.1 Sistem Pembelian
Diagram arus data menurut james Hall tersebut merupakan gambaran umum
berbagai aktivitas terkait yang membentuk sistem pemrosesan pembelian yang
mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Fungsi pembelian dimulai dengan mengenali kebutuhan untuk menambah
persediaan kembali melalui observasi catatan persediaan. Tingkat persediaan
turun karena penjualan langsung ke pelanggan (aktivitas siklus pendapatan) atau
transfer ke proses manufaktur (aktivitas siklus konversi). Informasi kebutuhan
persediaan dikirim ke proses pembelian dan utang usaha.
2. Proses pembelian menentukan jumlah yang akan dipesan , memilih
memasok dan membuat pesanan pembelian. Informasi tersebut dikirimkan ke pemasok
dan proses utang usaha.
3. Setelah beberapa waktu, perusahaan akan menerima barang persediaan
dari pemasok. Barang yang diterima akan diperiksa kualitas dan jumlahnya serta
dikirim ke toko atau gudang.
4. Informasi mengenai penerimaan barang digunakan untuk memperbaiki
catatan persediaan.
5. Proses utang usaha menerima faktur dari pemasok. Utang usaha akan
merekonsilliasinya dengan informasi lain yang telah dikumpulkan untuk transaksi
tersebut dan ccatatan kewajiban membayar di masa mendatang, tergantung dari
syarat perdagangan dengan pemasok. Biasanya, pembayaran akan dilakukan paling
tidak hari terakhir yang disyaratkan untuk mendapatkan keuntungan penuh dari
bunga yang dihasilkan dan diskon yang ditawarkan.
6. Buku besar menerima informasi ringkasan dari utang usaha (kenaikan
total dalam kewajiban) dan pengendali persediaan (kenaikan total dalam
persediaan). Informasi ini direkonsiliasi akurasinya dan dicatat ke akun utang
usaha serta akun pengendali persediaan.
Bagian yang terkait
dalam sistem ini meliputi :
1. Bagian pembelian, yang berfungsi melakukan pemesanan
dari penjual dan meng input nya ke komputer
2. Bagian hutang, yang bertanggung jawab untuk memelihara
catatan berbagai pembelian barang ke pemasok, sehingga dapat diketahui jumlah
hutang kepada masing-masing pemasok dan juga riwayat layanan pemasok.
3. Bagian gudang, yang bertugas menerima kiriman barang yang
dipesan dan dan membuat laporan kepada bagian pembelian bahwa barang sudah
diterima, sehingga siap menerima tagihan.
4. Bagian hutang, yang bertugas menerima faktur penjualan
atau tagihan dari pemasok.
5. Bagian keuangan atau kasir bertanggung jawab untuk
membayar hutang kepada pemasok sesuai dengan masa potongan sehingga perusahaan
dapat memperoleh potongan tunai dan menyelenggarakan pencatatan atas
pembayaran.
Dokumen yang digunakan
dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas :
1. Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam
siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau jasa.
2. Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan
dalam prosedur persaingan tawar-menawar, menunjukkan barang dan jasa yang
dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan lain sebagainya.
3. Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini
mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang
atau jasa yang hendak dibeli.
4. Bukti Penerimaan Barang (Delivery Receipt)
Dokumen yang
menunjukkan tanggal barang diterima, nomor purchase order, kode dan nama
barang, banyaknya barang yang diterima dan identitas.
5. Faktur Penjualan (Invoice)
Dokumen yang
menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang yang dijual, harga termasuk ongkos
angkut, asuransi, syarat pembayaran, dan data lain yang relevan.
2.4.1.1 Sistem Pembelian Manual
Menurut James Hall, terdapat 6
departemen yang terlibat dalam sistem pembelian manual, yaitu:
1. Pengendali persediaan
Departemen ini mengurangi persediaan perusahaan dengan mentransfer
bahan baku ke dalam proses produksi (siklus konversi) dan menjual barang jasi
ke pelanggan (siklus pendapatan). Pengendali persediaan mengawasi dan mencatat
tingkat persediaan barang jadi, ketika saatnya pemesanan ulang staf
administrasi akan membuat permintaan pembelian. Satu salinan permintaan
pembelian akan dikirim ke departemen pembelian, dan satu salinan lainnya
dikirim ke utang usaha dan disimpan di ke dalam file tunda utang usaha. Staf
administrasi pengendali persediaan menyimpan salinan terakhir tersebut dalam
file permintaan pembelian terbuka (file open purchase requisition).
2. Departemen persediaan
Bertugas untuk menerima permintaan pembelian, menyortirnya
berdasarkan nama pemasok jika perlu, dan membuat pesanan pembelian(purchase
order-PO). Ketika perusahaan membuat pesanan pembelian maka PO dibuat menjadi
beberapa salinan. Satu salinan PO dikirimkan ke pengendali persediaan yang
selanjutnya disimpan bersama permintaan pembelian terbuka. salinan berikutnya
dikirim ke utang usaha untuk disimpan dalam file utang usaha tunda. Satu salina
(salinan kosong) dikirim ke bagian penerimaan, tempat file itu akan disimpan
hingga saat persediaan tiba. Dua dari salinan PO tersebut akan dikirim ke
pemasok. Staf administrasi bagian pembelian akan menyimpan salinan terakhir
bersama dengan permintaan pembelian dalam file pesanan pembelian terbuka (open
purchase order file).
3. Bagian Penerimaan
Pada saat perusahaan mengalami waktu tunggu antara memasukkan
pesanan dengan menerima persediaan, berbagai salinan PO berada di file
sementara di berbagai departemen sehingga tidak ada kegiatan ekonomi yang
terjadi sampai perusahaan menerima persediaan, oleh karena itu tidak ada
kewajiban finansial yang timbul.
a.
Penerimaan persediaan : barang yang
tiba dari pemasok di rekonsiliasi dengan salinan kosong PO. Salinan kosong
(blind copy) tidak berisi informasi jumlah atau harga produk yang diterima,
tujuannya adalah untuk memaksa staf administrasi bagian penerimaan menghiting
dan memeriksa persediaan dalam mengisi laporan penerimaan.
b.
Pembuatan laporan penerimaan :
setelah melengkapi jumlah fisik dan menyelesaikan pemeriksaan, staf
administrasi bagian penerimaan membuat laporan penerimaan yang menyatakan
jumlah dan kondisi persediaan tersebut.
4. Bagian utang usaha
Pada proses di departemen ini perusahaan mungkin tidak memiliki
informasi finansialo yang dibutuhkan untuk mencatat transaksi-transaksinya.
Dokumen formal yang menyediakan informasi tersebut adalah faktur pemasok
(supplier’s invoice). Jika perusahaan belum menerima faktur, perusahaan akan
menunda pencatatan kewajiban hingga faktur tiba.
5. Bagian buku besar
Bagian
buku besar menerima voucher jurnal dari bagian utang usaha dan sebuah ringkasan
akun dari bagian pengendalian persediaan. Staf admministrasi bagian buku besar
mencatat dari voucher jurnal ke akun pengendali persediaan dan utang usaha
serta merekonsiliasi akun pengendali persediaan serta ringkasan buku pembantu
persediaan. Tahap pembelian dalam siklus pengeluaran selesai.
2.4.2 Sistem Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran
berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian. Dengan tujuan untuk
memastikan bahwa kreditor yang valid menerima jumlah terutang yang benar ketika
kewajiban jatuh tempo.
seperti yang
dilihat fari diagram arus data diatas sistem ini terdiri atas 3 proses, yaitu:
1. Proses utang usaha meninjau file
utang usaha mengenai bverbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengotorisasi
proses pengeluaran kas untuk melakukan pembayaran.
2. Proses pengeluaran kas membuat dan
mendistribusikan cek ke para pemasok. salinan dari berbagai cek tersebut akan
dikembalikan ke bagian utang usaha sebagai bukti bahwa kewajiban telah dibayar,
dan akun utang usaha akan diperbarui untuk menyingkirkan kewajiban tersebut.
3. Pada akhir periode, baik proses
pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim informasi ringkasan ke buku besar.
Informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta
utang usaha.
Dokumen yang digunakan
dalam sistem akuntansi pengeluaran kas ini adalah:
1. Bukti kas keluar
2. Cek
3. Permintaan cek
Bagian yang terkait
dalam sistem pengeluaran kas ini adalah :
1. Bagian yang memerlukan pengeluaran kas
2. Bagian kas
3. Bagian akuntansi
4. Bagian pemeriksaan intern
2.4.2.1 Sistem Manual Pengeluaran Kas
1. Bagian utang usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf
administrasi bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang
usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher
serta dokumen pendukungnya (permintaan, pembelian, pesanan pembelian, laporan
penerimaan, dan faktur) ke bagian pengeluaran kas.
2. Bagian pengeluaran kas
Staf administrasi bagian pengeluaran kas menerima paket voucher
dan meninjau berbagai dokumen untuk melihat kelengkapan dan akurasi
administratifnya. Untuk tiap pengeluaran, staf administrasi tersebut membuat
cek tiga salinan dan mencatat nomor cek, jumlah uangnya, nomor voucher, serta
data lain yang terkait dalam daftar cek yang juga disebut jurnal pengeluaran
kas.
3. Bagian buku besar
Staf administrasi bagian buku besar menerima voucher jurnal
pengeluaran kas dan ikhtisar akun dari bagian utang usaha. Angka dalam voucher
menunjukkan pengurangan total dalam kewajiban perusahaan dan akun kas sebagai
akibat dari pembayaran ke pemasok. staf administrasi bagian buku besar mencatat
ke akun pengendali utang usahadan akun kas dalam buku besar serta
merekonsiliasi akun pengendali utang usaha dengan iktisar buku pembantu utang
usaha. Pekerjaan ini mengakhiri prosedur pengeluaran kas.
2.4
Sistem Penggajian
Bagian yang terkait dalam system pengeluaran adalah :
1. Bagian kepegawaian, bertanggung jawab :
mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan
karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan
pangkat dan golongan gaji, mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
2. Bagian pencatat waktu, bertanggung jawab
: menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan
3. Bagian pembuat daftar gaji & upah,
bertanggung jawab : membuat daftar gaji dan upah
4. Bagian akuntansi, bertanggung jawab : mencatat
kewajiban yang timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upa karyawan
5. Bagian
keuangan, bertanggung jawab : mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah
dan menguangkan cek tersebut ke bank, memasukkan uang
tersebut ke amplop gaji dan upah karyawan dan selanjutnya untuk dibagikan
Dokumen yang digunakan
dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah :
1. Dokumen pendukungan perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Rekap gaji dan rekap upah
6. Surat pernyataan gaji dan upah
7. Amplop gaji dan upah
8. Bukti kas keluar
Prosedur dari sistem
penggajian dan pengupahan (flowchart terlampir) :
a. Pencatatan waktu hadir
Prosedur ini bertujuan
untuk mecatat waktu hadir karyawan, dapat menggunakan daftar hadir biasa atau
menggunakan kartu hadir (clock card). Pencatatan waktu ini
diselenggarakan untuk menentukan gaji dan upah karyawan. Bagi karyawan yang
digaji bulanan, daftar hadir digunakan untuk menentukan apakah karyawan
memperoleh gaji penuh atau tidak, menentukan apakah karyawan bekerja
diperusahaan dalam jam biasa atau jam lembur sehingga dapat digunakan untuk
menentukan apakah karyawan akan meneriman gaji saja atau meneriman tunjangan
lembur.
b. Pencatatn waktu kerja
Prosedur ini biasanya
digunakan oleh perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pada pesanan.
Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi karyawan yang bekerja di bagian produksi
untuk keperluan distribusi biaya, upah karyawan kepada produk atau pesanan yang
menikmati jasa karyawan tersebut. Dengan demikian waktu kerja ini akan dipakai
sebagai dasar pembebanan biaya tenaga kerja langusng kepada produk yang
diproduksi.
c. Pembuatan daftar gaji dan upah
Dalam prosedur ini,
fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gai dan upah karyawan. Data
yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat keputusan
mengenai pengangkatan karyawan baru. Kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan,
penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya, dan daftar hadir.
d. Distrubusi biaya gaji dan upah
Dalam prosedur ini
distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja
ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan penghitungan harga pokok produk.
e. Pembayaran gaji dan upah
Prosedur pembayaran
gaji dan upah melibatkan bagian akuntansi dan bagian l=keuangan. Bagian
akuntansi membuat perintah pengeluran kas kepada bagian keuangan untuk menulis
cek guna pembayaran gaji dan upah. Bagian keuangan kemudian menuangkan cek
tersebut ke bank dan memasukkan uang ke dalam amplop gaji dan upah. Pembayaran
gaji dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek dan upah.
2.5.1 Pemrosesan Penggajian
Pemrosesan gaji
pada kenyataanya merupakan sistem pembelian kasus khusus. Cek gaji dapat
diproses melalui sistem utang usaha dan pengeluaran kas reguler. Karena alasan
kepraktisan, pendekatan ini memiliki sejumlah kekurangan, antara lain :
- Perusahaan dapat mendesain prosedur pengeluaran umum yang
diterapkan untuk semua pemasok. Akan tetapi, prosedur penggajian sangat
berbeda antar karyawan. Misalnya, prosedur yang berbeda digunkan untuk
karyawan yang dibayar perjam, karyawan tetap, karyawan borongan, dan
karyawan komisi. Selain itu proses penggajian memerlukan prosedur
akuntansi khusus untuk pemotongan gaji dan pemotongan pajak.
- Penulisan cek kepada karyawan memerlukan pengendalian khusus.
Penipuan pembayaran gaji lebih mudah ditutupi ketika cek gaji
dikombinasikan dengan cek untuk kegiatan dagang.
- Prosedur pengeluaran umum didesain untuk memgakomondasi arus
transaksi yang relatif lancar. Perusahaan bisnis secara konstan membeli
persediaan dan mengeluarkan kas untuk para pemasok. Umumnya, perusahaan
mendisain sistem untuk menghadapi kegiatan transaksi ditingkat normal.
Kegiatan pengajian tidak bersifat berkelanjutan.
Diagram Arus Data Untuk Penggajian
Diagram diatas
merupakan diagram arus data yang menggambarkan tugas – tugas umum dari sistem
penggajian dalam perusahaan manufaktur. Inti dari proses ini adalah sebagai
berikut
- Otorisasi penggajian dan perincian transaksi dimasukkan ke
proses pengajian dari dua sumber yang berbeda yaitu personalia dan
produksi.
- Proses penggajian merekonsiliasi informasi ini, menghitung
gaji, dan mendistribusikan cek pembayaran ke karyawan.
- Akuntansi biaya menerima informasi yang berkaitan dengan
waktu yang digunakan untuk setiap pekerjaan dari produksi.
- Departemen utang usaha menerima informasi rangkuman
penggajian dari departemen penggajian dan mengotorisasi departeman
pengeluaran kas untuk menyetor satu cek, sejumlah total gaji, dalam akun
bank khusus dimana gaji akan di ambil.
- Proses buku besar umum merekonsiliasi informasi rangkuman
dari bagian akuntansi biaya, utang, dan pengeluaran kas.
Bagian yang terkait dalam system pengeluaran adalah :
1. Bagian kepegawaian, bertanggung jawab : mencari karyawan baru,
menyeleksi calon karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, membuat surat
keputusan tarif gaji dan upah karyawan, kenaikan pangkat dan golongan gaji,
mutasi karyawan dan pemberhentian karyawan.
2. Bagian pencatat waktu, bertanggung jawab : menyelenggarakan
catatan waktu hadir bagi semua karyawan
3. Bagian pembuat daftar gaji & upah, bertanggung jawab : membuat
daftar gaji dan upah
4. Bagian akuntansi, bertanggung jawab : mencatat kewajiban yang
timbul dalam hubungannya dengan pembayaran gaji dan upah karyawan
5. Bagian
keuangan, bertanggung jawab : mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah
dan menguangkan cek tersebut ke bank, memasukkan uang
tersebut ke amplop gaji dan upah karyawan dan selanjutnya untuk dibagikan
Dokumen yang digunakan
dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah :
1. Dokumen pendukungan perubahan gaji dan upah
2. Kartu jam hadir
3. Kartu jam kerja
4. Daftar gaji dan daftar upah
5. Rekap gaji dan rekap upah
6. Surat pernyataan gaji dan upah
7. Amplop gaji dan upah
8. Bukti kas keluar
2.5.2 Sistem Penggajian Manual
Tugas- tugas utama bagian prosedur
diatas dalam konteks sistem manual yaitu :
- Personalia
Departemen personalia menyiapkan dan menyerahkan kedepartemen
penggajian berbagai formulir kegiatan personalia. Dokumen tersebut mengidentifikasi
para karyawan yang di otarisasi untuk menerima cek pembayaran dan digunakan
untuk menunjukkan perubahan dalam tingkat gaji perjam, pemotongan, dan
klasifikasi pekerjaan.
- Produksi
Karyawan produksi
menyiapakan dua jenis kartu catatan waktu kerja yaitu kartu kerja dan kartu
waktu. Mereka memasukkan kartu tersebut pada saat makan siang dan pada akhir
pada waktu jam kerja. Kartu ini merupakan catatan formal untuk kehadiran
karyawan setiap hari.
- Akuntansi Biaya
Departemen akuntasi biaya menggunakan kartu pekerjaan untuk
mengalokasikan biaya tenaga kerja ke akun WIP sebagai tenaga kerja langsung
atau overhead. Pembebanan ini dirangkum dalam rangkuman distribusi tenaga kerja
dan diterusakan ke departemen buku besar
umum.
- Penggajian
Departemen penggajian menerima tarif pembayaran dan data
pemotongan gaji dari departemen personalia dan data jam kerja dari departemen
produksi. Staff administrasi di departemen ini melakukan pekerjaan sebagai
berikut:
a. Menyiapakan daftar gaji yang
menunjukkan pembayaran bruto, pemotongan, pembayaran lembur dan pembayaran
bersih.
b. Memasukkan informasi di atas ke
catatan pengajian karyawan.
c. Menyiapkan cek gaji untuk karyawan
d. Mengirim cek gaji kepengeluaran kas
dan salinan daftar gaji ke utang
e. Menyimpan kartu waktu, formulir kegiatan
personalia dan salinan daftar gaji.
- Departemen Utang
Staf administarasi utang usaha memeriksa kebenaran daftar gaji dan
menyiapan dua salinan tanda terima pengeluaran kas sejumlah gaji tersebut. Satu
salinan, bersama dengan daftar gaji, dikirim kepengeluaran kas. Salinan lainnya dikirim kedepartemen buku
besar umum.
- Pengeluaran Kas
Menejer dibagian pengeluaran kas menerima cek – cek penggajian,
memeriksannya dan kemudian menandatanganinnya lalu mengirimnya kepusat
pembayaran untuk didistribusikan kepada para pegawai.
2.5.3 Pengendalian
Penggajian
- Otorisasi Transaksi
Dokumen ini penting untuk mencegah penipuan penggajian dengan
mengidentifikasi karyawan yang diotorisasi. Bentuk penipuan yang umum dilakukan
adalah menyerahkan kartu waktu karyawan yang tidak lagi bekerja diperusahaan.
- Pemisahan Tugas
Departemen personalian menberikan informasi tarif pembayaran
kebagian pembayaran untuk karyawan yang dibayar peram. Kisaran tarif pembayaran
dapat didasarkan pada pengalama, klasifikasi pekerjaan, senioritas dan
kelebihan lainnya. Jika informasi ini disediakan langsung oleh departemen
produksi, karyawan dapat megubah informasi dan melakukan penipuan.
- Supervisi
Wilayah lain yang berresiko adalah penjagaan waktu kadang – kadang
karyawan memasukkan kartu untuk karyawan lain yang terlmbat atau absen.
Supervisor harus mengamati proses ini dan merekonsiliasikan kartu waktu dengan
kehadiran aktual.
- Catatan Akuntansi
Jejak audit untuk penggajian meliputi dokumen – dokumen berikut:
a. Kartu waktu, kartu pekerjaan, dan
bukti kas keluar
b. Informasi jurnal, yang berasal dari
rangkuman distribusi tenaga kerja dan daftar tenaga gaji.
c. Akun buku besar pembantu, yang berisi
catatan karyawan dan berbagai akun pengeluaran.
d. Akun buku besar umum berisi
pengendalian penggajian, kas dan akun dana gaji.
- Pengendalian Akses
Aktiva yang berkaitan dengan sistem penggajian adalah tenaga kerja
dan kas. Keduanya dapat disalahgunakan melalui akses yang tidak benar kecatatan
akuntansi. Individu yang tidak jujur dapat memalsukan jumlah tenaga kerja
melalui kartu waktu sehingga dapat menggelapkan uang kas.
- Verifikasi Independen
Berikut ini adalah contoh-contoh pengendalian verifikasi
independen dalam sistem penggajian :
a.
verifikasi jam kerja
b.
pengurus pembayaran
c.
utang usaha
d.
buku besar umum
2.5.4 Sistem Penggajian Berbasis Komputer
- Otomatisasi Sistem Penggajian Menggunakan Pemrosesan Batch
Karena sistem penggajian tidak sering dilakukan ( mingguan dan
bulanan ), sistem ini sering kali tidak cocok dengan pemrosesan Batch dan file
berurutan. Departemen pemrosesan data menerima formulir kegiatan personalia,
kartu pekerjaan, kartu waktu, yang dikonversi ke file digital. Program komputer
batch melakukan pencatatan dengan terperinci, penulisan cek dan fungsi buku
besar umum.
- Merekayasa Ulang Sistem Penggajian
Pemrosesan gai sering kali disatukan dalam sistem manajemen sumber
daya manusia (MSDM) . Sistem MSDM menangkap dan memproses sejumlah besar data
yang berkaitan dengan personalia, termasuk tunjangan karyawan, perencanaan
tenaga kerja, realisasi tenaga kerja, keterampilan tenaga kerja, kegiatan
personalia dan juga gaji. Sistem MSDM harus menyediakan akses real-time ke file
personalia untuk tujuan mencari keterangan secara langsung dan untuk perubahan
catatan dalam status karyawan pada saat terjadi. Sistem ini berbeda dari sistem
otomatisasi sederhana dalam hal-hal berikut :
a.
Departemen operasi mengirim transaksi
ke pemrosesan data melalui terminal
b.
File akses langsung digunakan untuk
penyimpanan data
c.
Banyak proses sekarang dilakukan
secara real-time.
2.6 Sistem
Aktiva tetap
Aktiva tetap
adalah properti, pabrik, dan peralaan yang digunakan dalam operasi bisnis.
Item-item ini relative permanent dan seringkali secara kolektif mencerminkan
investasi keuangan terbesar perusahaan. Contoh dari aktiva tetap adalah tanah,
gedung, perabotan, mesin dan kendaraan bermotor. Tujuan spesifik dari aktiva tetap adalah :
- memproses akuisisi
aktiva tetap ketika diperlukan dan sesuai dengan persetujuan dan prosedur
manajemen formal.
- mempertahankan
catatan akuntansi yang memadai dari akuisisi, biaya, deskripsi, dan lokasi
fisik aktiva di dalam organisasi.
- mempertahankan
catatan depresiasi yang akurat untuk aktiva-aktiva yang dapat disusutkan
sesuai dengan metode-metode yang wajar.
- menyediakan
informasi bagi pihak manajemen yang dapat membantu merencanakan investasi
aktiva tetap dimasa yang akan dateng
- mencatat
penghapusan aktiva tetap dengan benar.
2.6.1 Logika Sistem Aktiva
Ø Akuisisi Aktiva
Akuisisi aktiva biasanya dimulai dari manajer
departemen (pengguna) yang melihat kebutuhan untuk mendapatkan aktiva tetap
yang baru. Prosedur otorisasi dan persetujuan yang terlibat dalam transaksi ini
akan bergantung pada biaya aktiva tersebut. Setelah permintaan disetujui dan
pemasok dipilih, departemen penerimaan mengirim aktiva tersebut ke pengguna/manajer
yang bersangkutan
Ø Pemeliharaan Aktiva
Pemeliharaan aktiva melibatkan penyesuaian
saldo akun buku besar pembantu aktiva ketika aktiva tersebut (tidak termasuk
tanah) menyusut sepanjang waktu pemakaiannya.
Ø Penghapusan Aktiva
Ketika aktiva mencapai titik akhir umur
ekonominya atau ketika manajemen memutuskan untuk menghapusnya, aktiva tersebut
harus dihapus dari buku besar pembantu aktiva tetap. Seperti transaksi lainnya,
penghapusan aktiva memerlukan persetujuan menurut prosedur yang berlaku. Pilihan
penghapusan aktiva adalah menjual, membongkar, menyumbangkan, atau menghentikan
penggunaan aktiva tersebut. Laporan penghapusan aktiva yang menjelaskan
disposisi akhir dari aktiva, dikirim ke departemen akuntansi aktiva tetap untuk
mengotorisasi penghapusannya dari buku besar.
2.6.2 Mengendalikan
Sistem Aktiva Tetap
1.
Pengendalian Otorisasi
Setiap transaksi harus dimulai dengan
permintaan tertulis dari pengguna atau departemen. Dalam hal barang-barang yang
bernilai tinggi, harus ada proses persetujuan independen yang mengevaluasi
keuntungan permintaan tersebut berdasarkan biaya dan manfaatnya.
2.
Pengendalian Supervisi
Karena aktiva modal secara luas
didistribusikan ke seluruh perusahaan, aktiva ini rentan terhadap pencurian dan
penyalahgunaan, dibandingkan dengan persediaan yang aman disimpan dalam gudang.
Oleh karena tu, supervisi manajemen merupakan elemen yang penting dalam
keamanan fisik aktiva tetap. Para supervisor harus memastikan bahwa aktiva
tetap yang digunakan sesuai dengan kebijakan perusahaan dan praktik bisnis.
3.
Pengendalian Verifikasi Independen
Secara berkala, auditor intrnal harus
memeriksa akuisisi aktiva dan prosedur persetujuan untuk menentukan kelayakan
faktor yang digunakan dalam analisis, termasuk umur ekonomi aktiva, biaya
keuangan, penghematan biaya yang ditawarkan karena membeli aktiva tersebut,
tarif diskon yang digunakan, dan metode penganggaran modal yang digunakan dalam
analisis.
2.7 Poin Penting Dalam
Siklus Pengeluaran
Pengendalian
internal utama dalam siklus pengeluaran berdasarkan prosedur pengendalian yang
dispesifikasikan dalam SAS 78, yaitu:
AKTIVITAS PENGENDALIAN
|
SISTEM PEMROSESAN PEMBELIAN
|
SSISTEM PENGELUARAN KAS
|
Otorisasi Transaksi
|
Pengendalian persediaan
|
Bagian utang usaha mengotorisasi
pembayaran
|
Pemisahan Pekerjaan
|
Pengendalian persediaan dipisahkan
dari bagian pembelian dan penyimpanan persediaa. Buku besar utang usaha
terpisah dari buku besar
|
Pisahkan bagian buku besar pembantu
utang usaha, pengeluaran kas, dan buku besar.
|
Supervisi
|
Bagian penerimaan
|
|
Catatan Akuntansi
|
Buku pembantu utang usaha, buku
besar, file permintaan pemmbelian, file pesanan pembelian, file laporan
penerimaan.
|
File voucher utang, buku pembantu
utang usaha, jurnal pengeluaran kas, akun kas di buku besar.
|
Akses
|
Keamanan fisik aktiva. Batasi akses
hanya ke catatan akuntansi di atas
|
Keamanan yang memadai atas kas.
Batasi akses ke berbagai catatan akuntansi diatas.
|
Verifikasi independen
|
Bagian utang dengan merekonsiliasi
berbagai dokumen sumber sebelum mencatat kewajiban. Bagian buku besar merekonsiliasi
akurasi umum proses tersebut.
|
Peninjauan akhir oleh bagian
pengeluaran kas. Rekonsiliasi keseluruhan oleh bagian buku besar.
Rekonsiliasi bank secara berkala oleh kontroler.
|
2.8 Otomatisasi Prosedur
Pembelian dengan Menggunakan Teknologi
Pemrosesan Batch
Tahap 1
ü Bagian Pemrosesan Data
Proses pembelian dimulai dalam bagian pemrosesan data, dengan
dijalankannya fungsi pengendalian persediaan. Ketika persediaan berkurang
karena penjualan ke pelanggan atau penggunaan dalam produksi, sistem akan
menentukan apakah barang yang di dalam file
buku besar pembantu persediaan (inventory subsidiary file) telah jatuh ke
dalam titik pemesanan ulangnya. Jika demikian, maka akan dibuat catatan dalam
file permintaan terbuka. tiap catatan dalam file permintaan terbuka menentukan
barang persediaan yang berbeda yang akan diisi kembali. Informasi yang
dibutuhkan untuk membuat catatan permintaan dipilih dari catatan buku pembantu
persediaan yang kemudian akan ditandai
“sedang dipesan” untuk mencegah barang tersebut dipesan kembali sebelum barang
datang. Pada akhir kerja, sistem akan menyortir berbagai file permintaan
terbuka berdasarkan nomor pemasok dan mengonsolidasikan beberapa barang dari
pemasok yang sama ke satu permintaan. Kemudian, informasi surat-menyurat
pemasok akan ditarik dari file pemasok
yang valid (valid vendor file) untuk membuat dokumen permintaan pembelian.
Salinan dari berbagai dokumen ini masuk ke prosedur manual dalam bagian
pembelian dan utang usaha.
ü Bagian pembelian
Setelah menerima permintaan pembelian, bagian pembelian membuat
pesanan pembelian yang terdiri atas lima bagian. Berbagai salinan itu dikirim
ke pemasok, bagian utang usaha, bagian penerimaan, pemrosesan data, dan untuk
file bagian pembelian sendiri. Tahapan otorisasi dan pemesanan dikonsolidasikan
dan dilakukan oleh sistem komputer. Dokumen permintaan pembelian tidak ada
gunanya dalam sistem ini dan tidak dibuat. Tetapi, catatan permintaan mungkin
masih ada dalam cakram atau pita magnetis sebagai jejak audit.
Tahap 2
ü Bagian pemrosesan data
Pesanan pembelian digunakan untuk membuat catatan pesanan
pembelian terbuka dan untuk mentrasfer catatan yang terkat dalam file
permintaan pembelian ke file permintaan pembelian tertutup.
ü Bagian Penerimaan
Ketika barang diterima dari pemasok, staf administrasi beagian
penerimaan membuat laporan penerimaan. Salinanannya akan dikirim ke bagian
pembelian, utang usaha, dan pemrosesan data.
Tahap 3
ü Bagian pemrosesan data
Bagian pemrosesan data menjalankan pekerjaan secara batch yang
akan memperbarui file buku besar pembantu persediaan berdasarkan laporan
penerimaan dan menyingkirkan tanda “sedeang dipesan” dari catatan persediaan.
Sistem akan menghitung total batch penerimaan persediaan untuk prosedur
memperbarui buku besar dan kemudian menutup catatan yang terkait dalam file
pesanan pembelian terbuka ke file pesanan pembelian tertutup.
ü Bagian utang usaha
Staf administrasi akan merekonsiliasi faktur dari pemasok dengan
berbagai dokumen pendukung yang sebelumnya dimasukkan ke dalam file tunda utang
usaha. Kemudian membuat voucher, menyimpannya dalam file voucher terbuka, dan
mengirimkan salinan voucher ke bagian pemrosesan data.
Tahap 4
ü Program batch akan memvalidasi berbagai catatan voucher (atau ke
file buku besar pembantu utang usaha), serta membuat total batch untuk dicatat
ke akun pengendali utang usaha dalam buku besar.
2.9 Basis Data Siklus Pengeluaran
Dalam
sistem manual, dokumen-dokumen yang sudah diuraikan diatas sekaligus berfungsi
sebagai tempat untuk mencatat dan menyimpan data. Masing-masing bagian yang
membuat formulir bertugas untuk menyimpan arsipnya. Dengan demikian setiap
formuliar akan dibuat rangkap, minimal rangkap dua, satu lembar untuk pihak
penerima dokumen dan satu lembar sisanya untuk arsip. Apabila penerima lebih
dari dua pihak, besar kemungkinan dokumen akan dibuat rangkap lebih dari dua
lembar.
Teknologi
yang paling mudah untuk mencetak dokumen rangkap adalah printer jenis dot matrik, karena printer ini
menggunakan tekanan untuk mencteak hasil. Meskipun kuliatas cetakan tidak
sebgaus printer jenis lain (printer tinta atau printer laser) tetapi informasi
yang dihasilkan sudah cukup terbaca.
Data
yang ada di dalamnya
|
|
Barang
|
Data
induk barang, terdiri atas kode, nama barang, harga jual, unit tersedia
|
Pemasok
|
Data
induk pemasok, terdiri atas kode, nama dan batas kredit. Dalam tabel ini juga
disimpan nomor rekening pemasok dan nama banknya
|
Pesanan
|
Data
pesanan, meliputi nomor, P/O, tanggal, kode pemasok. Status pesanan (apakah
sudah terpenuhi atau masih berstatus backorder) juga disimpan dalam tabel
ini.
|
Rincian
Pesanan
|
Data
barang yang dipesan, terdiri atas kode barang, unit dipesan.
|
Faktur
|
Data
Faktur, berisi nomor faktur, tanggal terbit, kode pemasok, tanggal jatuh
tempo, dan termin pembayaran
|
Retur
|
Data
pengembalian barang terdiri atas nomor faktur (yang barangnya dikembalikan),
kode barang dan unit barang yang dikembalikan
|
Pembayaran
|
Data
rincian pembayaran kepada pemasok, meliputi kode pemasok, nomor faktur,
tanggal pembayaran, jumlah pembayaran, metode pembayaran, nomor bukti.
|
Tempat untuk mencatat
dan menampung data ada di berbagai filebasisdata. Masing-masing jenis
data akan disimpan dalam tabel atau filetersendiri. Masing-masing file atau tabel akan dihubungkan dengan file lain sesuai dengan
keprluan. Dalam siklus pengeluaran, basis data yang digunakan oleh perusahaan
terdiri atas beberapa tabel pada tabel
2.10 DFD Siklus Pengeluaran
DFD (data flow
diagram) merupakan diagram yang menunjukkan aliran data dan informasi dalam
suatu sistem atau siklus. DFD terdiri atas beberapa leve, dimulai dari leve
yang paling tinggi (disebut context diagram), kemudian dirinci menjadi level 0 (diberi kode angka
dibelakangnya, misalnya 1.0,2.0,3.0, dan seterusnya). Level 0 dapat dirinci
menjadi level 2 dan diberi kode angka sebanyak 1 digit di belakangnya, misalnya
1.1,1.2,1.3, atau 3.1,3.2,3.3 dan seterusnya. Level 1 apabila dirinci akan
menjadi lebel 2 yaitu 1.1.1,1.1.2,1.1.3 dan selanjutnya
2.11
Ancaman dan Prosedur
Pengendalian
Resiko dan Sistem Pengendalian
a.
Siklus pengeluaran menghadapi resiko dan ancaman, baik
secara potensial muncul dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Risiko – risiko dan ancaman – ancaman tersebut harus dikurangi dan bila
memungkinkan ditiadakan. Untuk menghindari resiko dan ancaman, harus diterapkan
sistem pengendalian yang baik.
b.
Pengendaliam umum yang harus diterapkan ke dalam
sistem pengeluaran, adalah
c.
Adanya rencana kerja, anggaran dan jadwal produksi
yang dirancang bersama dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak atau
bagian-bagian terkait.Adanya sistem pencatatan yang baik (sebaiknya menggunakan
sistem komputer) dengan menerapkan berbagai teknologi yang mendukung, misalnya
teknologi kode bar (barcode)
d.
Adanya sistem otorisasi, sehingga setiap ada
permintaan barang (atau juga jasa) harus disetujui oleh atasan nya
e.
Penugasan karyawan yang cakap untuk mencatat dan
menangani persediaan
f.
Pemantauan kinerja karyawan oleh pimpinan, sehingga
apabila ada masalah segera dapat diatasi bersama.
Menurut Roomney:
Proses/aktivitas
|
Ancaman
|
Pprosedur pengendalian yang dapat diterapkan
|
Pesan barang
|
1.
Mencegah
kehabisan dan/atau kelebihan persediaan
2.
Meminta
barang yang tidak dibutuhkan
3.
Membeli
dengan harga yang dinaikan
4.
Membeli barang
berkualitas rendah
5.
Membeli dari
pemasok yang tidak diotorisasi
6.
Komisi (kickback)
|
Sistem pengendalian persediaan, catatan persedian perpetual,
teknologi kode geratis, penghitungan persediaan secara periodik.
Catatan persedian perpetual
yang akurat, persetujuan permintaan pembelian.
Meminta penawaran kompetitif, gunakan pemasok yang disetujui ,
persetujuan pesanan pembelian, pengendalian anggaran
Gunakan vendor yang disetujui, persetujuan pesanan pembelian,
awasi kinerja vendor, pengendalian anggaran
Persetujuan pesanan pembelian, batasi akses ke file utama
pemasok
Kebijakan, mintalah pegawai bagian pembelianuntuk mengungkapkan
kepentingan finansial dengan pemasok,
audit vendor
|
Terima dan simpan barang
|
7.
Menerima
barang yang tidak dipesan
8.
Membuat
kesalahan dalam penghitungan
9.
Mencuri
persediaan
|
Minta bagian penerimaan menverivikasikan keberadaan pesanan
pembelian yang valid
Gunakan teknologi kode geratis, dokumentasikan kerja pegawai,
insentif untuk penghitungan yang akurat
Pengendalianakses fisik, penghitungan periodik persedian dan
rekonsiliasi perhitungan fisik dengan catatan, dokumentasikan semua kiriman
p[ersediaan
|
Setujui dan bayar vaktur dan vendor
|
10. gagal menangkap kesalahandalam faktur dari vendor
11. membayar barang yang tidak diterima
12. gagal memanfaatkan diskon pembelian yang tersedia
13. membayar faktur yang sama dua kali
14. kesalahan mencatat dan
memasukan data dalam utang usaha
15. menyalahgunakan, kas, cek, atau EFT
|
Periksa kembali akturasi faktur, pelatihan bagi pegawai bagian
utang usaha, gunakan ERS
Hanya membayar faktur yang didukung oleh laporan penerimaan
asli, gunakan ERS, pengendalian anggaran
Penyimpanan file yang tepat, anggaran arus kas
Hanya membayar faktur yang didukung oleh budel voucher asli,
pembatalan bundel voucher saat pembayaran, gunakan ERS, kendalikan akses ke
file utama pemasok
Pengendalian edit berbagai entri data dan pemrosesan
Batasi akses ke cek kosong, mesin penandatangan cek, dan
terminal kiriman EFT, pemisahan tuga antara bagian utang usaha dan kasir,
rekonsiliasi rekening bank oleh orang yang independen dari proses pengeluaran
kas, alat perlindungan cek termasuk positive pay, tinjau ulang secara teratu
untuk transaksi EFT
|
Pengwndalian umum
|
16. kehilangan data
17. kinerja kurang baik
|
Buat cadangan dan rencana pemulihan dari bencana, pengendal;ian
akses fisik dan logis
Pembuatan dan peninjauan ulang secara periodik laporan kerja
yang memadai
|
.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Sistem Informasi Aakuntansi adalah suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan
informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak
eksternal (pajak, investor, kreditor) dan pihak internal ( manajemen, karyawan,
pemilik). Pemrosesan
dan bagan arus (flowchart) dari siklus pengeluaran yang ada ini terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu untuk sistem pembelian, sistem pengeluaran kas dan sistem
pembayaran gaji.
Siklus
pengeluaran terdapat 5 aktivitas dalam aktivitas tersebut menggunakan beberapa
dokumen yang bertujuan untuk :
a.
pengendalian perusahaan agar dapat tidak terjadi
penggandaan pemesanan barang ke supplier
b.
pengendalian perusahaan agar barang dan jasa yang
dibeli sesuai dengan barang dan jas yang dipesan oleh departemen yang
mengajukan dokumen Purchase Requisition.
c.
pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui barang
apa saja yang telah diterima dan yang belum dikirim oleh Supplier.
d.
pengendalian perusahaan agar dapat mengetahui berapa
jumlah yang harus dibayar sesuai dengan jumlah barang yang telah diterima
sesuai dengan kenyataannya
e.
pengendalian
perusahaan agar dapat mengetahui jumlah pengeluaran kas perusahaan
3.2 Saran
1. Perancangan sistem informasi akuntansi atas siklus
pengeluaran melalui perancangan dokumen dan catatan akuntansi serta perancangan
mengenai otorisasi, pembagian tugas, dan
tanggung jawab masing-masing bagian yang terkait dengan sistem pengeluaran
dapat digunakan untuk menggantikan sistem informasi akuntansi atas siklus
pengeluaran yang lama. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar pemilik segera
mengimplementasikan sistem informasi akuntansi atas siklus pengeluaran yang
telah dirancang dengan metode langsung.
2. Prosedur yang berjalan sebaiknya segera
didokumentasikan, dan dibuatkan standar operasional prosedur yang berjalan pada
saat ini, dan secara rutin memperbaharui prosedur apabila dinilai sudah
tidak sesuai dengan proses yang
berjalan.
3. Memastikan bahwa pihak yang terlibat dalam proses
pengeluaran memahami dengan baik prosedur yang berlaku dan juga maksud dari
seluruh prosedur tersebut, dimana pengendalian terhadap budget operasional
dapat mempengaruhi pencapaian target perusahaan yang telah direncanakan sebelumnya,
sehingga pihak yang terlibat memahami juga posisi dan tanggung jawabnya.
DAFTAR PUSTAKA
Edhy Sutanta. (2004).
Sistem Basis Data. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Hall, A. James.
(2007). Sistem Informasi Akuntansi Buku 1. Edisi ke-4 Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos
Kwary. Jakarta : Salemba Empat.
Harnanto. (1987).
Sistem Akuntansi, Survei dan Teknik Analisa. Yogyakarta : BPFE.
Teguh Wahyono (2004).
Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta.
Hall, James A. 2007.
Accounting Information Systems (Sistem Informasi Akuntansi)terjemahan. Edisi Keempat. Buku
Satu. Jakarta: Salemba Empat.
New Mexico Casino to Close on April 13, 2021
BalasHapusNew Mexico Gaming Commission granted 남원 출장샵 license for New Mexico Gaming to operate its casinos on April 13, 2021. New Mexico Gaming and Gaming Feb 22, 영주 출장마사지 2022New 전라북도 출장안마 Mexico General Assembly - Dec 16, 2021New Mexico State Legislature - Dec 18, 2021New Mexico State Legislature - Dec 18, 2021New Mexico Governor - Dec 19, 2021New Mexico State 경상북도 출장안마 Council - Dec 18, 2021More items•Oct 17, 2021New Mexico State Legislature 통영 출장안마 - Dec 18, 2021New Mexico State Council - Dec 18, 2021New Mexico State Council - Dec 19, 2021New Mexico State